Senin, 16 Januari 2012

Rumpun Tari Sulawesi Selatan


Sulawesi selatan dikenal mempunyai empat rumpun suku, masing-masing suku Makasar, Bugis, Toraja dan Mandar. Khusus untuk suku mandar memang secara geografi sudah terpisah dengan Sulawesi selatan, dan sekarang berada di provinsi Sulawesi barat, akan tetapi secara culture dan latar belakang sejarah
kebudayaan suku mandar masih merupakan satu kesatuan dengan ke tiga suku tadi dan merupakan suku yang telah lama mendiami wilayah Sulawei selatan, sehingga ke empat suku tersebut merupakan kesatuan corak kekayaan dan keragaman budaya.

Masing-masing suku dan daerah ini, dapat di bedakan dari segi bahasa, kostum yang meliputi cara berpakaian dan warna khas baju, sarung serta ciri tariannya. Adapun tari-tarian tradisional dapat kita jumpai di beberapa daerah, diantaranya
adalah :

1. Tari Pakkarena
     Berasal dari rumpun daerah Gowa, Takalar, Jeneponto, Bantaeng, Selayar, Bulukumba dan Makasar.
2. Tari Pajaga
     Berasal dari rumpun daerah Bugis, meliputi daerah Wajo, Soppeng, Luwu, dan Pinrang.
3. Tari Pa'gellu
     Berasal dari rumpun daerah Toraja, meliputi Enrekang, dan perbatasan mamasa dan Luwu.
4. Tari Pa'tuddu
     Berasal dari rumpun daerah Mandar, meliputi Polman, Majene, dan Mamuju.
5. Tari Pajoge
    Berasal dari rumpun daerah Bugis Bone.

Selain tari-tari tradisional tersebut diatas, yang sekaligus menjadi sumber inspirasi penciptaan, maka masih banyak tari-tari tradisional lainnya seperti :

A. Rumpun Makasar
    1.  Tari Pakarena Bura'ne
    2.  Tari Pammasari
    3.  Tari Pasempa
    4.  Tari Ganrang Bulo
    5.  Tari Pasere
    6.  Tari Pasalonreng
    7.  Tari Atraksi Pajaga
    8.  Tari Pakarena Sikru
    9.  Tari Pakondo Buleng
    10.Tari Padekko
    11.Tari Pangaru
    12.Tari Galaganji
    13.Tari Pujik
    14.Tari Rebana
    15.Tari Adengbu Panai
    16.Tari Pamingkik

B. Rumpun Bugis
    1.  Tari Gilireng
    2.  Tari Welado
    4.  Tari Lanceng
    5.  Tari Lelen Bau
    6.  Tari Pangayo
    7.  Tari Kaliao
    8.  Tari Salonreng
    9.  Tari Pabitte Passapu
    10.Tari Rebana
    11.Tari Katia
    12.Tari Mareja-Eja
    13.Tari Ma'jaga
    14.Tari Pandengara
    15.Tari Pajoge Makkunrai
    16.Tari Bissu
    17.Tari Lamondu
    18.Tari Parado

C. Rumpun Toraja
    1.  Tari Burake Gendang
    2.  Tari Dao Bulon
    3.  Tari Panandingan
    4.  Tari Samajo
    5.  Tari Pa' Boneballa
    6.  Tari Pa' Burake
    7.  Tari Pa' Katia
    8.  Tari Manganda
    9.  Tari Panimbong
    10.Tari Mapapangan

D. Rumpun Mandar
     1.  Tari Pattuddu Dego
     2.  Tari Bunake
     3.  Tari Sayo
     4.  Tari Saliliya
     5.  Tari To Eran Batu
     6.  Tari Paddego
     7.  Tari Pattuddu Muane

Selain tari tradisional Sulawesi selatan diatas, terdapat pula tari tari Kreasi Baru, yaitu :
1.   Tari Pattennung
2.   Tari Padendang
3.   Tari Bosara
4.   Tari Mallattu Kopi
5.   Tari Pelangi (Pabbekkenna Ma'jina)
6.   Tari Paduppa
7.   Tari Sulawesi
8.   Tari Tanasenge
9.   Tari Batara
10. Tari Rapang Bulang
11. Tari Patoeng
12. Tari Sikru
13. Tari Nelayan
14. Sendratari Samindara
15. Sendratari Cinde I Lan
16. Sendratari Lebonna
17. Fragmen Tari Bunting Mangkasara
18. Tari Bunga Tojong
19. Tari Toddo Puli
20. Tari Bunga Malena Cikoang
21. Tari Pakkuru Sumange
22. Tari Pangngurangi
23. Tari Laklang Sipue
24. Sendratari Datu Musseng
25. Tari Pajinjing Dupa
26. Tari Anging Mammiri
27. Tari Pasulo
28. Fragmen Tari Maradika Tamma
29. Tari Papising Timpa
30. Tari Paduppa
31. Tari Bulang Samarak
32. Tari Laklang Mariri
33. Tari Andi-andi Wesabbe
34. Tari Pa Gasing
35. Tari Paccekla
36. Tari Pajala Karao
37. Sendra Tari Sawerigading
38. Tari Paridik
39. Tari Pajala Rompong
40. Tari Maslimbo-limbo
41. Sendra Tari Maipa Deapati



Minggu, 15 Januari 2012

Teknologi Informasi dan Peranannya Dalam Pendidikan

Teknologi informasi serta Komunikasi dewasa ini berkembang sangat cepat. Dari tahun ke bulan, dari bulan ke minggu, dari minggu ke hari, dari hari ke jam, dan dari jam ke detik! Satu contoh, dulu untuk mengucapkan “Selamat Hari Raya” kepada kerabat kita yang berjauhan butuh waktu sekitar 1 minggu (lewat kartu pos) atau 1 hari (telegram). Tapi dengan teknologi sms, kita bisa mengucapkannya serentak kepada semua kerabat kita yang terpencar di seluruh Indonesia, bahkan juga seluruh dunia. Oleh karena itulah para cerdik-cendekia sepakat pada suatu argumen, bahwa: informasi memudahkan kehidupan manusia tanpa harus kehilangan kehumanisannya.
Manusia tidak bisa lepas dari pendidikan yang sebenarnya juga merupakan kegiatan informasi, bahkan dengan pendidikanlah informasi ilmu pengetahuan dan teknologi dapat disebarluaskan kepada generasi penerus suatu bangsa.
Pengaruh dari Teknologi informasi dan komunikasi terhadap dunia pendidikan khususnya dalam proses pembelajaran mampu meningkatkan kualitas mutu pendidikan itu sendiri. Menurut Rosenberg (2001), dengan berkembangnya penggunaan Teknologi informasi dan komunikasi ada lima pergeseran di dalam proses pembelajaran yaitu:
(1) Pergeseran dari pelatihan ke penampilan,
(2) Pergeseran dari ruang kelas ke di mana dan kapan saja,
(3) Pergeseran dari kertas ke “on line” atau saluran,
(4) Pergeseran fasilitas fisik ke fasilitas jaringan kerja,
(5) Pergeseran dari waktu siklus ke waktu nyata.
Sebagai media pendidikan komunikasi dilakukan dengan menggunakan media-media komunikasi seperti telepon, komputer, internet, e-mail, dsb. Interaksi antara guru dan siswa tidak hanya dilakukan melalui hubungan tatap muka tetapi juga dilakukan dengan menggunakan media-media tersebut.
Dengan adanya teknologi informasi sekarang ini guru dapat memberikan layanan tanpa harus berhadapan langsung dengan siswa. Demikian pula siswa dapat memperoleh informasi dalam lingkup yang luas dari berbagai sumber melalui cyber space atau ruang maya dengan menggunakan komputer atau internet. Hal yang paling mutakhir adalah berkembangnya apa yang disebut “cyber teaching” atau pengajaran maya, yaitu proses pengajaran yang dilakukan dengan menggunakan internet. Istilah lain yang makin poluper saat ini ialah e-learning yaitu satu model pembelajaran dengan menggunakan media teknologi komunikasi dan informasi khususnya internet.
E-learning merupakan satu penggunaan teknologi internet dalam penyampaian pembelajaran dalam jangkauan luas yang belandaskan tiga kriteria yaitu:
(1) E-learning merupakan jaringan dengan kemampuan untuk memperbaharui, menyimpan, mendistribusi dan membagi materi ajar atau informasi,
(2) Pengiriman sampai ke pengguna terakhir melalui komputer dengan menggunakan teknologi internet yang standar,
(3) Memfokuskan pada pandangan yang paling luas tentang pembelajaran di balik paradigma pembelajaran tradisional.
(Rosenberg 2001; 28)
Pada saat ini e-learning telah berkembang dalam berbagai model pembelajaran yang berbasis TIK seperti: CBT (Computer Based Training), CBI (Computer Based Instruction), Distance Learning, Distance Education, CLE (Cybernetic Learning Environment), Desktop Videoconferencing, ILS (Integrated Learning Syatem), LCC (Learner-Cemterted Classroom), Teleconferencing, WBT (Web-Based Training), dsb.
Perkembangan Pendidikan di Era Globalisasi.
Kerjasama yang letaknya berjauhan secara fisik dapat dilakukan dengan lebih mudah antar pakar dan juga dengan pengajar lain atau siswa. Padahal dahulu, seseorang harus berkelana atau berjalan jauh menempuh ruang dan waktu untuk menemui seorang pakar untuk mendiskusikan sebuah masalah. Saat ini hal ini dapat dilakukan dari rumah dengan mengirimkan email. Makalah dan penelitian dapat dilakukan dengan saling tukar menukar data melalui Internet, via email, ataupun dengan menggunakan mekanisme file sharring dan mailing list. Bayangkan apabila seorang siswa di Sulawesi dapat berdiskusi masalah teknologi komputer dengan seorang pakar di universitas terkemuka di pulau Jawa. Siswa dimanapun di Indonesia dapat mengakses pakar atau dosen yang terbaik di Indonesia dan bahkan di dunia. Batasan geografis bukan menjadi masalah lagi.